Dalam web site mejlis Rasulullah SAW ada pertanyaan
dari Moethoy kepada Habib Mundzir sbb:
sifat 20 Assalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah. Wassholatu wassalamu ala Rasulillah waala aalihi washohbihi wama walah.
Alhamdulillah. Wassholatu wassalamu ala Rasulillah waala aalihi washohbihi wama walah.
Habibiy yang saya muliakan.
(1) Imam kita Al-Asy’ari mengajarkan sifat 20 yg mustahil dan jaiz bagi Allah, adakah
kelebihan atau kelemahan dalam madzhabnya.
(2) Selain paham Imam Asy’ari adakah paham lain yang sesuai dgn syariah.
(3) Cukupkah bagi orang awam, beriman 100% kepada Allah swt dan modalnya hanya
laitsa kamislihi syaiun doang.
(4) Bolehkah seorang muslim dewasa hanya mempelajari tauhid uluhiyah, rububiyah
saja (tidak membahas sifat 20). Adakah kekurangannya.
Demikian pertanyaan2 kami. Karena kebodohan kami, mohon maaf pabila ada kata2 yg salah atau kurang berkenan di hati Habibiy dan jamaah MR. \munzir
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Re:sifat 20 - 2008/01/09 01:39 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. tentunya ada kelebihan dan kekurangannya, namun jumhur ulama kita merujuk pada fatwanya, hal ini tak akan terjadi jika fatwa beliau masih banyak kekurangannya, hal ini terjadi tentunya karena tsiqah dan terpercayanya fatwa fatwa beliau hingga diakui oleh para Imam kita.
2. banyak saudaraku, namun Imam imam kita lebih merujuk pada Imam Asy'ariy.
3. cukup jika ia memahami dg seksama, karena tauhid tak perlu diperluas, ia adalah Iman dan bukan syarah dan dalil.
pernah seorang Imam besar yg dikenal dapat mengeluarkan 1000 ayat Alqur'an yg membuktikan keberadaan Allah, maka ketika ia lewat bersama murid muridnya ada seorang nenek tua yg sedang menyapu jalan, orang orang memerintahkannya minggir, maka ibu itu berkata : "engkaukah yg mampu mengeluarkan dalil keberadaan Allah dg 1000 ayat dari Alqur'an?", maka Imam itu berkata : "Betul", maka ibu itu berkata lagi : "apakah keberadaan Allah butuh dalil..?", maka Imam itu tertunduk malu seraya menangis.., ia malu akan dirinya sendiri.
sebenarnya keberadaan Allah swt tak butuh dalil, karena Dialah Allah Yang Maha Ada, Dialah yg paling berhak untuk tidak diingkari, Dialah yg paling berhak dipercaya, dalil adalah bagi yg tak dipercaya, dalil adalah untuk yg diingkari, dan Allah Maha Suci dari itu semua.
hanya kalangan wahabi saja yg memperpanjang masalah tauhid, karena jiwa mereka mengingkari, merreka butuh setumpuk dalil aqli dan naqli untuk beriman pada Allah,
beda dengan kita dan para sahabat Nabi saw, yg beriman kepada Allah swt tanpa perlu setumpuk dalil Aqli dan Naqli, dan Rasul saw pun tak menumpukkan seratus dalil tentang keberadaan Allah, beliau menyingkat makna makna tauhid, lalu mereka bersyahadat maka sah lah keislamannya.
4. tidak saudaraku, itu sudah cukup, namun untuk memperjelas maka boleh sedikit diperluas dg mempelajari sifat dua puluh, dan boleh saja dipelajari, jika tidak pun tauhid kita tetap sah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. tentunya ada kelebihan dan kekurangannya, namun jumhur ulama kita merujuk pada fatwanya, hal ini tak akan terjadi jika fatwa beliau masih banyak kekurangannya, hal ini terjadi tentunya karena tsiqah dan terpercayanya fatwa fatwa beliau hingga diakui oleh para Imam kita.
2. banyak saudaraku, namun Imam imam kita lebih merujuk pada Imam Asy'ariy.
3. cukup jika ia memahami dg seksama, karena tauhid tak perlu diperluas, ia adalah Iman dan bukan syarah dan dalil.
pernah seorang Imam besar yg dikenal dapat mengeluarkan 1000 ayat Alqur'an yg membuktikan keberadaan Allah, maka ketika ia lewat bersama murid muridnya ada seorang nenek tua yg sedang menyapu jalan, orang orang memerintahkannya minggir, maka ibu itu berkata : "engkaukah yg mampu mengeluarkan dalil keberadaan Allah dg 1000 ayat dari Alqur'an?", maka Imam itu berkata : "Betul", maka ibu itu berkata lagi : "apakah keberadaan Allah butuh dalil..?", maka Imam itu tertunduk malu seraya menangis.., ia malu akan dirinya sendiri.
sebenarnya keberadaan Allah swt tak butuh dalil, karena Dialah Allah Yang Maha Ada, Dialah yg paling berhak untuk tidak diingkari, Dialah yg paling berhak dipercaya, dalil adalah bagi yg tak dipercaya, dalil adalah untuk yg diingkari, dan Allah Maha Suci dari itu semua.
hanya kalangan wahabi saja yg memperpanjang masalah tauhid, karena jiwa mereka mengingkari, merreka butuh setumpuk dalil aqli dan naqli untuk beriman pada Allah,
beda dengan kita dan para sahabat Nabi saw, yg beriman kepada Allah swt tanpa perlu setumpuk dalil Aqli dan Naqli, dan Rasul saw pun tak menumpukkan seratus dalil tentang keberadaan Allah, beliau menyingkat makna makna tauhid, lalu mereka bersyahadat maka sah lah keislamannya.
4. tidak saudaraku, itu sudah cukup, namun untuk memperjelas maka boleh sedikit diperluas dg mempelajari sifat dua puluh, dan boleh saja dipelajari, jika tidak pun tauhid kita tetap sah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Komentarku :
Sesungguhnya dalam pertanyaan tsb terdapat kekeliruan fatal yaitu
sbb:
1. Imam kita Al-Asy’ari
mengajarkan sifat 20 yg mustahil dan jaiz bagi Allah, adakah kelebihan atau
kelemahan dalam madzhabnya
Mestinya sifat 20 yang mustahil dan wajib , bukan jaiz, sebab menurut
pandangan mereka yang mengikuti Imam Asy`ari sifat jaiz bagi Allah adalah satu.
Sifat jaiz Allah bukan dua puluh. Dalam akidatul awam di jelaskan:
وَجَائِزٌ بِفَضْلِهِ
وَعَدْلِهِ تَرْكُ لِكُلِّ
مُمْكِنٍ كَفِعْلِهِ
Sifat jaiz bagi Allah dengan kanugrahan dan keadilanNya adalah
meninggalkan suatu perkara yang mungkin atau mengerjakannya adalah sama .
Ada hal lain lagi sbb:
Di dalam jawaban Habib Munzir sendiri telah di
katakan dengan tegas masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada akidah sifat
wajib atau muhal bagi Allah dua puluh itu .
Komentarku : Dan memang tidak ada dalilnya .
Dalam kitab akidatul awam diterangkan sbb :
وَبعْدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوْدِ الْمَعْرِفَةْ مِنْ وَاجِبٍ ِللهِ
عِشْرِيْنَ صِفَةْ
Waba`duh ! Ketahuilah wajib diketahui sifat wajib bagi Allah adalah
dua puluh.
Inilah apa yang di katakan oleh syaikh Sayyid Ahmad Marzuqi tanpa dalil
dan ketika belajar , saya dulu juga tidak mau mendebat kepada guru bahkan
bisa di anggap sebagai murid yang tidak punya sopan santun bila
saya melakukannya . Dan ini akan membikin murid di singkiri oleh murid – murid
lain yang sama norok bontek apa kata ustadz atau apa kata kiyai . Dan memang
begitulah lingkungan saya ketika saya masih belajar di kampung halaman atau di
pondok pesantren . Hal itu katanya sudah mengakar sejak masa sebelum belanda
masuk ke Nusantara. Dan sampai kapan , hanya Allah yang bisa menghentikannya.
Hampir tiap hari saya dengar di masjid – surau , sifat dua puluh
Allah itu di baca dengan speaker , suara merdu , angin berhembus dengan
lembut , mendengar alunan bacaannya yang terkadang jelas , terkadang
kurang terang karena suaranya mengikuti angin kencang atau lamban .
Bila suara yang terdengar enak , rasanya tergugah untuk pergi ke langgar
ahli bid`ah . Tapi berhubung salatnya cepat , saya murung.
Dlm web site Malaisiya estethiques.blogspot.com terdapat
komentar Heleuwan sbb:
Sifat Wajib bagi Allah
ALLAH WUJUD QIDAM BAQA - MUKHALAFATUHU LIL HAWADITSI - QIYAMUHU BINAFSIHI -
WAHDANIYAH QUDRAH IRADAH ILMU HAYAT - SAM' A BASHOR KALAM - QADIRAN MURIDA -
ALIMAN HAYYAN SAMIAN - BASHIRAN MUTAKALLIMA
Sejak kecil saya suka lagu itu, meski saat itu belum tahu maksudnya apa,
gara-gara sering dengar malah jadi hafal dan terus melekat hingga sekarang.
Biasanya lagu ini disenandungkn sebelum tidur. Wallahu a'lam apakah Almh Budhe
Iha yang menyenandungkan juga paham esensi (maksud) dari lagu itu atau tidak.
Belasan tahun setelah itu, saya baru paham maksudnya.
Lagu itu berisi tentang sifat-sifat Allah yang wajib. Sifat wajib bagi
Allah ada 20, yang 13 (nafsiyah, salbiyah, ma'ani) sudah disepakati para ulama
Asy'ariyah dan yang 7 (ma'nawiyah) ulama masih berbeda pendapat.
Masarakat yang saya domisili di dalamnya sangat percaya atas kebenaran dua
puluh sifat bagi Allah , bahkan di ajarkan di madrasah – madrasah atau di
lingkungan keluarga , lalu menyalahkan kepada orang – orang yang tidak mau
dengan nya . Bila di tanya tentang dalilnya tidak menjawab. Jawabnya hanya
pokoknya kamu lain line . Atau pokoknya ajaran kita sejak kecil ya itu , dan
guru – ulama kita mesti punya dalil yang kuat. Bila salah masak di ajarkan.
Komentarku
Rupanya orang semacam ini menganggap bahwa ulama nya saja yang benar dan
akan terus mengikutinya sampai ajal menjemputnya lalu rugilah kelak di akhirat.
Ini mirip dengan ayat :
قَالُوا بَلْ وَجَدْنَا ءَابَاءَنَا كَذَلِكَ يَفْعَلُونَ
Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami mendapati nenek
moyang kami berbuat demikian".[1]
Jadi jejak
leluhur itu sangat berpengaruh dan mampu untuk mengarahkan jalan perkembangan
kebudayaan dan akidah suatu bangsa tanpa koreksi terlebih dahulu ,
apakah bertentangan dengan ajaran Allah atau tidak ? Bahkan bila
mereka syirik , maka cucunya juga ikut syirik. Nabi Nuh pernah
berkata :
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لاَ تَذَرْ عَلَى اْلأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di
antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلاَ يَلِدُوا إِلاَّ فَاجِرًا
كَفَّارًا
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan
menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang
berbuat ma`siat lagi sangat kafir.[2]
Jadi cucu ini akan melanjutkan budaya akidah nenek moyang dan mereka
tidak merasakan berdosa malah ada kebanggaan tersendiri. Syekh Muhammad bin Saleh Al Utsaimin berkata:
فَكُلُّ اْلعَادَاتِ اْلوَارِدَةِ إِلَى بِلاَدِنَا فِي اْلمَظْهَرِ
وَالْمَلْبَسِ وَالْمَسْكَنِ – إِذَا لَمْ تَكُنْ مِنَ اْلأُمُوْرِ
الْمَحْمُوْدَةِ الَّتِي دَلَّ الشَّرْعُ عَلَىطَلَبِهَا – فَإِنَّ اْلأَوْلَى
اْلبُعْدُ عَنْهَا وَتَجَنُّبُهَا، نَظَراً إِلَى أَنَّ النُّفُوْسَ تَتَطَلَّبُ الْمَزِيْدَ
مِنْ تَقْلِيْدِ اْلغَيْرِ ، لاَ سِيَمَا إِذَا شَعَرَ اْلإِنْسَانُ بِالنَّقْصِ
فِي نَفْسِهِ وَبِكَمَالِ غَيْرِهِ ، فَإِنَّهُ حِيْنَئِذٍ يُقَلِّدُ غَيْرَهُ
وَرُبَّمَا يَقَعُ فِي شِرْكِ التَّقْلِيْدِ اْلآثِمِ الَّذِي لاَ تُبِيْحُهُ
شَرِيْعَتُهُ
Setiap adat yang datang ke negara kita , baik gaya , pakaian , tempat
tinggal bila termasuk perkara yang tidak terpuji yang tidak
di anjurkan oleh syara` , maka lebih baik di hindari atau di jauhi.
Sebab hati itu ingin meniru orang lain lebih banyak. Apalagi
bila seseorang kurang PD dan menyatakan orang lain lebih sempurna. Sa at
itu , dia akan meniru orang lain , terkadang dia akan jatuh ke dalam
kesyirikan mengekor yang berdosa ini dan di larang oleh syariat. [3]
Dalam Encyplopedia Lembaga
Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi terdapat keterangan sbb:
12. Soal . Sungguh
aku telah membaca kitab
تَوْضِْحُ الْعَقِيْدَةِ الْمُفِيْدَةِ فِي عِلْمِ التَّوْحِيْدِ لِشَرْحِ
الْمَزِيْدَةِ
Milik
Sayyidi Ahmad Addardir – karya Al marhum Syekh Husain bin Abd Rahim Makki
jilid ke 2 pelajaarn korikulum kelas empat sekolah dasar di Ma`had
al azhar Tashih Musa Ahmad cetakan ke 4 1383 / 1963 , sesungguhnya
sifat Allah ada dua puluh menurut madzhab segolongan dari
mereka termasuk Arraziyah .
Menurut pendapat
yang lain , Imam Al asy`ari dan pengikut – pengikutnya menyatakan bahwa
sifat Allah ada 13 dan yang sudah disepakati menurut kitab suci ada
tujuh sifat – yaitu sifat ma`ani . Berilah jawaban kami tentang
sifat yang wajib bagi Allah dan berapakah jumlahnya 7 , 13
atau 20 . Bila dua puluh apa maksudnya :
كَوْنُهُ قَادِرًا وَكَوْنُهُ حَيًّا
Apakah kitab tsb
layak untuk akidah yang benar , sebab aku masih meragukan , sebab pengarang
kitab Al Mazidah mengikuti paham asy`ari . Sedang aku ingin mengikuti ahlus
sunnah wal jamaah bukan asy`ariyah atau lainnya. Beri tahulah kami
tentang kitab yang berbicara atas nama madzhab ahlus sunnah ?
12 Jawab :
Akidah ahlus sunnah wal jama`ah menyatakan bahwa Allah memiliki sifat
kesempurnaan dan Dia memiliki sifat yang di nyatakan dalam kitab suciNya
atau sunnah RasulNya tanpa perobahan , pengurangan , bagaimana
caranya atau seperti mahluknya karena Allah berfirman :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tiada sesuatu yang menyamai Allah .Dia Maha Mendengar
dan melihat
وَأَمَّا اْلقَوْلُ بِأَنَّهَا عِشْرُوْنَ أَوْ سَبْعٌ أَوْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ
فَلاَ أَصْلَ لَهُ بَلْ هُوَ مُخَالِفٌ لِلْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَاْلإِجْمَاعِ،
وَاْلكِتَابُ الَّذِي ذَكَرْتَهُ لاَ يَصْلُحُ أَنْ تَعْتَمِدَ عَلَيْهِ
وَإِلَيْكَ نُسْخَةٌ مِنَ [اْلعَقِيْدَةِ اْلوَاسِطِيَّةِ] لِشَيْخِ اْلإِسْلاَمِ
ابْنِ تَيْمِيَّةِ ، وَشَرْحِ الشَّيْخِ مُحَمَّدٍ خَلِيْلٍ الْهَرَّاسِ ،
وَنُسْخَةِ مِنَ [التَّدَمُّرِيَّةِ] وَ [الْحَمَوِيَّةِ] كِلاَهُمَا لِشَيْخِ
اْلإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةِ ، وَاْلكُتُبُ الثَّلاَثَةُ الْمَذْكُورة قَدْ
أَوْضَحَتْ مَذْهَبَ أَهْلِ السُّنَّةِ فِي اْلأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَالرَّدِّ
عَلىَ مُخَالِفِيْهِمْ.
Adapun pernyataan bahwa sifat wajib bagi Allah 20, 7
atau 13 , maka tiada dalilnya , bahkan menyalahi al Quran , hadis dan Ijma`.
Kitab yang kamu sebut tidak layak dibuat pegangan . Silahkan kamu baca
kitab Al akidah al wasitiyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah , syarah Syekh
M.Kholil Al Harras dan kitab Attadammuriyah dan hamawiyah karya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah . Tiga kitab tsb menerangkan madzhab ahlus
sunnah tentang asma` dan sifat Allah dan jawaban bagi orang –orang yang
bertentangan dengannya .
Wabillahit taufiq , semoga sholawat dan salam di
sampaikan kepada nabi kita Muhammad , keluarga dan sahabatnya .
Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi
Syekh Abd Aziz bin Abdillah bin Baz .
Habib munzir berkata
:
hanya kalangan wahabi saja yg memperpanjang masalah tauhid, karena
jiwa mereka mengingkari, mereka butuh setumpuk dalil aqli dan naqli untuk
beriman pada Allah,
Komentarku
Mereka minta dalil bukan mereka ingkar keberadaan Allah , tapi mereka ingin
mengetahui bagaimanakah sifat Allah menurut al quran dan hadis,tidak mengarang
sendiri sebagaimana Abul hasan al asy`ari ini . Para rasul dan sahabat tidak
pernah melakukan seperti itu , apalagi mengajarkannya. Lembaga tetap pengkajian
ilmiyah , bimbingan dan fatwa Saudi arabia menyatakan :
لاَ شَكَّ أَنَّهُ ضَلَّ بِسَبَبِ الْخِلاَفِ فِي اْلعَقِيْدَةِ فِرَقٌ
كَثِيْرَةٌ كَالْمُعْتَزِلَةِ وَالْجَهْمِيَّةِ وَالرَّافِضَةِ وَاْلقَدَرِيَّةِ
وَغَيْرِهِمْ ، وَأَيْضاً اْلأَشَاعِرَةُ ضَلُّوا فِيْمَا خَالَفُوا فِيْهِ
اْلكِتَابَ وَالسُّنَّةُ وَمَا عَلَيْهِ خِيَارُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ مِنْ أَئِمَّةِ
الْهُدَى مِنَ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَالتَّابعِيْنَ لَهُمْ
بِإِحْسَانٍ وَاْلأَئِمَّةِ اْلمُهْتَدِيْنَ فِيْمَا تَأَوَّلُوهُ مِنْ أَسْمَاءِ
اللهِ وَصِفَاتِهِ عَلَى غَيْرِ تَأْوِيْلَهُ ، وَأَبُوْ الْحَسَنِ ْالأَشْعَرِي
رَحِمَهُ اللهُ ليَْسَ مِنَ اْلأَشَاعِرَةِ . وَإِنِ انْتَسَبُوا إِلَيْهِ؛
لِكَوْنِهِ رَجَعَ عَنْ مَذْهَبِهِمْ وَاعْتَنَقَ مَذْهَبَ أَهْلِ السُّنَّةِ ،
فَمَدْحُ اْلأَئِمَّةِ َلهُ لَيْسَ مَدْحًا لِمَذْهَبِ اْلأشَاعِِرَةِ .
وَلاَ يَصِحُّ أَنْ يُرْمىَ مَنْ اعَتَرَضَ عَلَى اْلأَشَاعِرَةِ فِيْمَا
خَالَفُوا فِيْهِ عَقِيْدَةَ أَهْلِ السُّنَّةِ بِالْجَهْلِ؛ ِلأَنَّ حَقِيْقَةَ
الْجَهْلِ هُوَ اْلقَوْلُ عَلَى اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، أَمَّا مَنْ أَخَذَ
بِاْلكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَقَوَاعِدِ الشَّرْعِ الْمُعْبَرَةِ وَسَارَ عَلَى
طَرِيْقِ سَلَفِ اْلأُمَّةِ وَأَنْكَرَ كُلَّ مَنْ تَأَوَّلَ أَسْمَاءَ اللهِ
وَصِفَاتِهِ أَوْ شَيْئًا مِنْهَا عَلَى غَيْرِ تَأْوِيْلِهَا فَإِنَّهُ لاَ
يُرْمَى بِالْجَهْلِ
Jawab :
Tidak di ragukan
lagi , telah sesat karena hilaf dalam hal akidah beberapa golongan
seperti Mu`tazilah , Jahmiyah , Rafidhah , Qadariyah dll. Begitu juga al
asy`ariyah dalam hal yang bertentangan dengan kitabullah dan sunnah dan
akidah para imam petunjuk dari sahabat ra , tabi`in , imam yang
mendapat petunjuk dalam hal mentakwil asma` dan sifat Allah yang
tidak wajar . Abul Hasan al asy`ari tidak termasuk orang – orang yang mengikuti asy`ariyah sekalipun mereka ikut
padanya , sebab beliau telah kembali kepada kebenaran dan mengikuti
madzhab yang benar . Jadi para imam memuji kepadanya bukan kepada
pengikut asy`ariyah
Tidak benar di katakan bodoh bagi orang yang menentang al
asy`ariyah dalam hal yang bertentangan dengan akidah alus sunnah .
sebab arti bodoh adalah pernyataan tanpa landasan kitabullah dan hadis
Sedang orang yang
berpegangan kepada kitabullah dan hadis , kaidah syariat yang telah di akui
lalu berjalan di atas jalan kaum salaf , lalu ingkar pertakwilan asma`
dan sifat Allah atau sebagiannya dengan takwil yang tidak
wajar , maka tidak boleh di katakan bodoh . [4]
Habib Munzir berkata lagi :
4. tidak saudaraku, itu sudah cukup, namun untuk memperjelas maka boleh
sedikit diperluas dg mempelajari sifat dua puluh, dan boleh saja dipelajari,
jika tidak pun tauhid kita tetap sah.
Komentarku
Pernyataan Habib Munzir itu jelas bertentangan dengan keterangan dalam
akidatul awam yang dia buat pegangan sbb:
وَبعْدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوْدِ الْمَعْرِفَةْ مِنْ وَاجِبٍ ِللهِ
عِشْرِيْنَ صِفَةْ
Waba`duh ! Ketahuilah wajib diketahui sifat wajib bagi Allah adalah
dua puluh.
Bila di tinjau dari kaca mata sariat , maka pernyataan pengarang akidatul
awam ini tidak punya dalil , dan siapa yang punya dalil ketika mengatakan sifat
Allah dua puluh , muhalnya dua puluh dan jaiznya satu. Imam Madzhab empat
tidak pernah selama hidupnya untuk memberikan statemen seperti itu. Dan kita
hanya ikut kebenaran sekalipun harus bersebrangan dengan Syaikh Abul Hasan al
asy`ari.
Muhammad Rasyid bin Ali ridha berkata :
Sungguh aku sedih ketika melihat anak – anak di ajari bahwa
Allah memiliki sifat wajib dua puluh , sifat muhal juga dua puluh dan
sifat jaiznya satu . Sesungguhnya Islah yang di lakukan oleh Sanusi ini adalah
rumit yang sulit di pahami oleh kalangan siswa ibtidaiyah. Menghapal
kalimat – kalimat itupun tidak termasuk akidah . Adanya sesuatu dan tidak
adanya di katakan sifat. Bagaimana Allah di sifati seperti itu . Bagaimanakah
qudrat di katakan sifat lalu qadiran juga sifat ? Bagaimanakah meninggalkan
sesuatu atau mengerjakannya di katakan sifat ? Apakah istilah – istilah tsb
terdapat dalam kitabullah atau sunnah Rasul .[5]
Komentarku : Bila ada , mana dalilnya, dan bila tidak ada , untuk apa di
ajarkan kepada orang lain . Untuk diri sendiri saja tidak boleh , apalagi untuk
istri , anak dan keluarga atau masarakat . Kecewa sekali mereka kelak di
akhirat ?
Habib munzir berkata :
pernah seorang Imam besar yg dikenal dapat mengeluarkan 1000 ayat
Alqur'an yg membuktikan keberadaan Allah, maka ketika ia lewat bersama murid
muridnya ada seorang nenek tua yg sedang menyapu jalan, orang orang
memerintahkannya minggir, maka ibu itu berkata : "engkaukah yg mampu
mengeluarkan dalil keberadaan Allah dg 1000 ayat dari Alqur'an?", maka
Imam itu berkata : "Betul", maka ibu itu berkata lagi : "apaka h
keberadaan Allah butuh dalil..?", maka Imam itu tertunduk malu seraya
menangis.., ia malu akan dirinya sendiri.
Komentarku
Saya baru dengar atau membaca kisah tsb kali ini saja dan rasanya
kurang sreg , hati kurang bisa menerima karena tidak ada refrensinya , siapakah
nama wanita tua itu atau nama imam besar itu ? Seluruhnya bila di
rahasiakan membikin saya dan orang lain masih bimbang sekalipun di katakan oleh
Habib Munzir . Jadi isi perkataan yang masih meragukan lalu di percaya dengan
mantap , telah membikin banyak bangsa lalu binasa dan sesat . Karena itu
, perkataan harus akurat dulu , valid dan rasional paling tidak.
Moethoy mengajukan pertanyaan kepada habib Munzir sbb:
Re:sifat 20 - 2008/01/10 20:44 Assalamu’alaikum warahmatulah wabarakatuh.
semoga Allah menyambut Habibiy dengan segala anugerah Nya swt.
Demikian pula terhadap kami jamaah yg mencintainya.
Alhamdulillah, jawaban Habib kami terima laksana air bah yg mengalir dalam hati ini. Begitu sejuk dan berkesan. Hanya air mata bangga dan haru yg terus berlinang dari mata ini melihat perjuangan Habibiy, entah apa yg dapat kami korbankan untuk kemajuan Islam di bumi Jakarta ini.
Pertanyaan kami berikutnya adalah :
(1) Berikanlah contoh2 kelebihan mempelajari sifat 20 ini
(2) Dalam sifat 20 Habib Utsman dan kitab lainnya ada disebutkan tentang ta’aluq sifat Allah.(Ta’aluq inkisaf, dilalah, takhsis, iijad, tanjiziy, suluhi dll). Bisakah digambarkan kegunaan taaluq tsb
(3) Apa hukum mempelajari sifat 20 ini bagi anak2 kita.
(4) Kalau Habibiy, bagaimana mengajarkan tauhid kepada anak sendiri dan anak didik kita. Mohon petunjuk.
(5) Apakah yg membedakan tauhid sunni dengan syi’i atau mu’tazilah.
Demikian dahulu pertanyaan kami. Mohon maaf bila terlalu banyak dan mengganggu waktu Habibiy.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh wamagfirotuh waridwanuh.
semoga Allah menyambut Habibiy dengan segala anugerah Nya swt.
Demikian pula terhadap kami jamaah yg mencintainya.
Alhamdulillah, jawaban Habib kami terima laksana air bah yg mengalir dalam hati ini. Begitu sejuk dan berkesan. Hanya air mata bangga dan haru yg terus berlinang dari mata ini melihat perjuangan Habibiy, entah apa yg dapat kami korbankan untuk kemajuan Islam di bumi Jakarta ini.
Pertanyaan kami berikutnya adalah :
(1) Berikanlah contoh2 kelebihan mempelajari sifat 20 ini
(2) Dalam sifat 20 Habib Utsman dan kitab lainnya ada disebutkan tentang ta’aluq sifat Allah.(Ta’aluq inkisaf, dilalah, takhsis, iijad, tanjiziy, suluhi dll). Bisakah digambarkan kegunaan taaluq tsb
(3) Apa hukum mempelajari sifat 20 ini bagi anak2 kita.
(4) Kalau Habibiy, bagaimana mengajarkan tauhid kepada anak sendiri dan anak didik kita. Mohon petunjuk.
(5) Apakah yg membedakan tauhid sunni dengan syi’i atau mu’tazilah.
Demikian dahulu pertanyaan kami. Mohon maaf bila terlalu banyak dan mengganggu waktu Habibiy.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh wamagfirotuh waridwanuh.
Admin
Re:sifat 20 - 2008/01/13 15:42 Alaikumsalam wr wb
mengingat Guru kita masih udzur penglihatannya untuk merujuk beberapa buku tauhid, maka beliau mengalihkan agar pertanyaan anda dirujuk pada sahabat beliau, yaitu Ustaz Khairullah.
Berikut jawaban Ustaz Khairullah
Jawaban pertanyaan :
1. Kelebihan atau manfaat mempelajari sifat-sifat 20 dapat menyelamatkan orang-orang yang mempelajarinya dari kesesatan paham tentang Allah sebagai contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil hawadits maka ia tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arsynya seperti duduknya kita, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau mendengar ayat-ayat seperti :
mengingat Guru kita masih udzur penglihatannya untuk merujuk beberapa buku tauhid, maka beliau mengalihkan agar pertanyaan anda dirujuk pada sahabat beliau, yaitu Ustaz Khairullah.
Berikut jawaban Ustaz Khairullah
Jawaban pertanyaan :
1. Kelebihan atau manfaat mempelajari sifat-sifat 20 dapat menyelamatkan orang-orang yang mempelajarinya dari kesesatan paham tentang Allah sebagai contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil hawadits maka ia tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arsynya seperti duduknya kita, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau mendengar ayat-ayat seperti :
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ. يَدُاللهِ فَوْقَ أَيْدِيْهِمْ
Dan lain-lainnya
2. Sifat Allah swt yang berjumlah 20 terbagi kepada 4 bagian, 1.Nafsiyyah yaitu sifat wujud, 2.Salbiyyah yaitu Qidam, Baqo, Mukholafah lil hawadirs, Qiyamuhu binafsih dan wahdaniyyah, 3.Ma'ani yaitu Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama', Bashor dan kalam, 4.Ma'nawiyyah yaitu Qodiirun, muriidun, a'limun, hayyun, sami'un, bashirun dan mutakallimun.
Sifat-sifat ma'aniy yang berjumlah tujuh sifat semuanya mempunyai ta'aluq kecuali sifat hayat, qudroh berta'aluq dengan yang mumkin (sesuatu yang boleh adanya dan tiadanya) dengan dua ta'aluq yaitu shuluhiy qodim dan tanjizi hadits. Makna Ta'aluq Shuluhiy qodim bahwa qudrat Allah pada zaman azali boleh menciptakan yang mumkin dan boleh juga tidak menciptakannya dengan artian pada zaman azali qudrat Allah boleh saja menciptakan si zaid sebagai seorang raja atau petani atau pekerja atau sifat lainnya. Adapun Tanjiziy hadits yaitu berta'aluqnya qudrat Allah pada sesuatu yang mumkin yang telah diinginkan Allah keberadaannya pada sifat tertentu artinya ta'aluq qudrah pada zaid yang telah diinginkan keberadaanya sebagai seorang raja didunia adalah ta'aluq tanjiziy hadits. Jadi ta'aluq tanjiziy khusus untuk keadaan zaid yang sekarang. Oleh karena itu shuluhiy dimasa azali lebih umum daripada tanjiziy.
Sifat Iradah berta'aluq kepada yang mumkin juga dengan dua ta'aluq yaitu shuluhiy qodim, tanjiziy qodim dan sebagian ulama menambahkan tanjiziy hadits sehingga berjumlah 3 ta'aluq. Shuluhiy qodim artinya boleh saja pada zaman azali Allah mengkhususkan mumkin dengan sifat-sifat apapun yang saling berlawanan artinya pada zaman azali boleh saja Allah mengkhususkan zaid dengan sifat pendek atau tinggi, hitam atau putih, pintar atau bodoh dst. Tanjiziy Qodim artinya pada zaman azali Allah telah mengkhususkan zaid dengan sifat tertentu baik pendek saja atau tinggi saja, hitam saja atau putih saja dst sebelum zeid diciptakan.
Sifat Ilmu berta'aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan satu ta'aluq yaitu tanjiziy qodim artinya bahwa segala perkara telah tersingkap bagi Allah pada zaman azali maka ta'aluq ilmu juga dinamakan ta'aluq inkisyaf.
Sifat sama dan bshor berta'aluq dengan segala yang maujud (ada) dengan ta'aluq inkisyaf artinya segala yang maujud baik berupa zat ataupun suara tersingkap oleh sama dan bashor hanya inkisyaf (tersingkapnya) zat dan suara oleh bashor tidak sama dengan bashor setiap keduanya mempunyai jalur masing-masing.
Sifat kalam berta'aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan ta'aluq dilalah artinya kalam niscaya kita akan paham dari sifat tsb segala yang wajib yang jaiz dan yang mustahil.
Ini semua singkat yang bias dijelaskan
Wallahu a'lam
3. Kewajiban mempelajari hukum-hukum syar'I dan juga tauhid dibebankan kepada orang-orang mukallaf (baligh dan berakal sehat) adapun anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan mempelajarinya . Syekh Ibrahim Allaqqani berkata dalam kitabnya Jauharatut Tauhid .
"setiap yang telah mencapai batasan taklif (dewasa, berakal, muslim), wajib menurut syariat mengetahui hal-hal yang wajib ada bagi Dzat Allah, yang jaiz dan yang mustahil dan seperti itu juga bagi Rasulnya, maka dengarkanlah"
Tetapi diwajibkan atas para wali mereka (yaitu orang tua dan seterusnya) mengajarkan hal-hal yang bersifat dhoruriyyah yang wajib diketahui oleh semua orang seperti nama Rasulullah, nama ayah dan ibunda beliau, tempat hijrahnya dan wafatnya dan diantara yang harus diajarkan kepada mereka yaitu mengenal Allah dengan aqaidah ahlussunnah wal jama'ah ini semua dan juga yang sepertinya wajib diajarkan sebelum diajarkan shalat dan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Busyral Karim juga menukil dari pengarang kitab Tarsyih Mustafidin
5. Syiah terpecah kepada banyak golongan diantaranya syiah itsna 'asyariah, syiah sabaiyyah dll, banyak perbedaan tauhid sunni dan syiah dengan perbedaan tersebut tidak ada titik temu yang bisa menyatukan antara sunni dan syiah diantaranya : ahlussunnah wal jamaa'ah tidak menjadikan imamah sebagai rukun islam sedangkan mereka menganggapnya demikian, syiah menganggap imam-imam mereka adalah ma'sum (terpelihara dari dosa) selayaknya Nabi dan Rasul sedangkan ahlussunnah wal jamaa'ah hanya memberikan predikat ma'sum kepada para Nabi dan Rasul saja selain mereka tidak.
Mu’tazilah beranggapan bahwa Allah ada dimana
mana, dan maashiy Muujibah lilkhuluud.
Komentarku
Ustaz Khairullah menjawab sbb:
1. Kelebihan atau manfaat mempelajari sifat-sifat 20 dapat menyelamatkan
orang-orang yang mempelajarinya dari kesesatan paham tentang Allah sebagai
contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil hawadits maka ia
tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arsynya seperti duduknya kita, atau
Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau mendengar
ayat-ayat seperti :
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ. يَدُاللهِ فَوْقَ أَيْدِيْهِمْ
Komentarku : Sebetulnya kesesatan dan lurus itu tidak boleh di nilai dari
ajaran lingkungan atau golongan tertentu , bila hal ini tidak dihentikan maka
akan terjadi perbedaan pendapat yang terus berlanjut dan akan lebih parah lagi
lalu sulit di persatukan karena masing – masing tidak ada yang merasa bersalah
, tapi merasakan paling benar dan masing – masing di ikuti massa yang sangat
banyak dan ulama yang bersorban atau tidak. Jadi ajaran akan selalu berbeda
mulai era imam madzhab empat sampai nanti hari kiamat . Di sinilah fungsi
maksud hadis sbb:
افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي
النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَافْتَرَقَتْ النَّصَارَى عَلَى اثْنَتَيْنِ
وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَسَتَفْتَرِقُ
هَذِهِ اْلأُمَّةُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ
إِلاَّ وَاحِدَةً
Kaum yahudi
terpecah belah menjadi 71 golongan . Seluruhnya di neraka kecuali satu
kelompok. Dan kaum Nasrani terpecah menjadi 72 sekte
seluruh nya di neraka kecuali satu. Dan umat ini akan terpecah menjadi 73
kelompok. Seluruhnya di neraka kecuali satu. Para sahabat berkata : “Wahai
Rasulullah ! Siapakah golongan yang selamat? Rasul bersabda :
“ مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ
الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي Orang yang berpegangan kepada prilakuku dan
sahabat –sahabatku sekarang “. [6]
Bahkan bila ikut paham sifat Allah dua puluh itu akan ikut pendapat yang
tidak berdalil dan ini kekeliruan yang nyata . Saya ingat kepada ayat :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu
memang orang-orang yang benar.[7]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا
تَخَيَّرُونَ
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu
membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu
sukai untukmu.[8]
Rasul bersabda dalam hadis lain:
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي
فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ *
Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah , mendengarkan dan taat
seklipun kepada budak Habasyah. Sesungguhnya orang diantaramu yang hidup
setelah aku akan melihat pertentangan pendapat yang banyak. Karena itu
peganglah sunnahku dan khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk . Pegangilah
dan gigitlah dengan gigi geraham . berhatilah terhadap perkara baru Sesungguhnya
tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. [9][10]
Sebagian kesesatan yang dia menyatakan:
sebagai contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil
hawadits maka ia tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arasynya seperti
duduknya kita, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca
atau mendengar ayat-ayat seperti :
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ. يَدُاللهِ فَوْقَ أَيْدِيْهِمْ
Komentarku
Contoh tsb di buat – buat , dan tiada ulama yang
punya statemen seperti itu
Ia adalah langkah untuk mendiskriditkan ulama yang menyatakan Allah
bersemayam di Arasy.Lihat saja di tafsir depag sbb:
اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ
وَلِيٍّ وَلاَ شَفِيعٍ أَفَلاَ تَتَذَكَّرُونَ(4)
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas
`arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak
(pula) seorang pemberi syafa`at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?[11]
Mengapa anda tidak mentafsirkan ayat tersebut
sebagaimana pentafsiran depag, apakah kamu benar dan tafsir depag keliru
? Bila kamu benar atau lebih benar , maka kamu harus berani
mengkeritisi tafsir depag dan pergilah ke depag bagian tafsir lalu katakan apa
yang kamu maukan. Bila tidak , maka jangan bikin tafsir sendiri , nantinya kamu
akan menyesatkan orang banyak.
Ada hadis sbb:
Rasulullah SAW bersabda kepada budak perempuan :
أَيْنَ اللهُ ؟ قَالَتْ : فِي السَّمَاءِ . قَالَ : مَنْ أَنَا ؟
قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللهِ . قَالَ : أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ }
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dimanakah Allah ? “. Budak menjawab :” Dilangit “. Rasulullah
SAW bertanya : “ Siapakah saya “. Dia menjawab : “
Engkau utusan Allah “. Rasulullah SAW bersabda : “ Merdekakan ,
sesungguhnya dia wanita mukmin “. HR Muslim .
Bagaimanakah kiranya bila gadis tsb menjawab : Allah berada
di mana - mana atau Allah tak punya tempat .
Sudah tentu , Rasulullah SAW tidak menyatakan dia mukmin .
Ikutilah pernyataan yang menyatakan bahwa Allah di langit
. Dlm al Quran juga di jelaskan :
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas `Arsy. (
Thoha 5 ) [12]
Bila perempuan itu mengartikan ayat tersebut dan menyatakan Allah
bersemayam di arasy lalu keliru , maka sudah tentu akan di tegor oleh
Rasulullah r . Ternyata
Rasulullah r
membenarkannya dan memerintah agar budak itu di merdekakan – hal ini
menunjukkan bahwa perkataan wanita itu benar dan layak di buat landasan. Bila
hadis dan ayat masih di tolak , maka sudah tentu termasuk orang congkak yang
tidak akan masuk ke dalam surga. Dalam suatu hadis di terangkan sbb:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ
كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا
وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ
بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ *
Tidak akan masuk ke surga orang yang dlm hatinya terdapat seberat
dzarrah sifat sombong . seorang lelaki berkata :”
Sesungguhnya seorang lelaki senang mengenakan paakaian dan sandal
yang baik . Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah
indah dan senang keindahan . Sombong adalah menolak kebenaran dan
meremehkan orang . [13]
Dalam suatu ayat juga di terangkan sbb:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ
بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang-orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala datang
kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang
kafir?[14]
Dalam ayat lain
di katakan:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا
إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan
dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami
akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.[15]
Ustadz Khoirullah juga berkata lagi :
, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau
mendengar ayat-ayat seperti :…………………..,
Komentarku
Jika saya ikut kamu , maka seluruh kalimat yadun , aidi dalam al
Quran tidak di artikan tangan lalu di artikan apa menurut anda . dan anda tidak
menjelaskan sehingga saya dan pembaca lain , tidak memahami nya .
Kita kembali kepada terjemahan tafsir depag RI , di sana kita akan
menjumpai bahwa lafadh yadun dan aidi tetap di artikan tangan , sbb:
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللهَ يَدُ اللهِ
فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ
أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا(10)
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka
berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka
barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan
menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka
Allah akan memberinya pahala yang besar.[16]
Dalam suatu ayat juga di jelaskan sbb:
قَالَ يَاإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ
تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ
الْعَالِينَ(75)
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang
menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.
Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?".[17]
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا
بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا
وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللهُ
وَيَسْعَوْنَ فِي اْلأَرْضِ فَسَادًا وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ(64)
Orang-orang Yahudi
berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang
dibelenggu dan merekalah yang dila`nat disebabkan apa yang telah mereka katakan
itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan
sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara
mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka
sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah
memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak
menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.[18]
Ada orang yang
mengartikan kedua tangan Allah bukan tangan tapi kekuasaan , orang itu
ngelindur .
Saya katakan :
Bila tangan di artikan kekuasaan maka wajah Allah di artikan apa , betis Allah
di artikan apa ? Lantas tapak kaki Allah di artikan apa ? Sudahlah
, jangan menggurui Allah , biarkan artikan kalimat al Quran
sebagaimana arti semestinya dan jangan di takwil . Sebab takwilan itu
belum tentu cocok dengan kehendak Allah. Yang jelas takwilan itu cocok untuk
pikiran yang kotor .
Ada lagi hadis
sbb:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : يَجْمَعُ اللهُ النَّاسَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُوْلُوْنَ لَوِ اسْتَشْفَعْنَا عَلَى رَبِّنَا
حَتَّى يُرِيْحَنَا مِنْ مَكَانِنَا فَيَأْتُوْنَ آدَمَ فَيَقُوْلُوْنَ: أَنْتَ
الَّذِيْ خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيْكَ مِنْ رُوْحِهِ، وَأَمَرَ
الْمَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوْا لَكَ،
.Anas ibnu Malik
menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Allah mengumpulkan manusia pada hari
kiamat dan mereka berkata: “Alangkah baiknya, jika kami minta syafaat kepada
Tuhan kami, agar Dia membebaskan kami dari tempat kami.”
Mereka mendatangi Adam as dan berkata: “Engkau adalah manusia yang
dijadikan oleh Allah dengan tangan-Nya, engkau diberi ruh daripada-Nya. Dan Dia
menyuruh malaikat bersujud kepadamu. Karena itu, mintakanlah syafaat dari
Tuhanmu bagi kami.”
Jawab Adam as: “Aku tidak pantas untuk melakukannya bagi kalian, karena aku
pernah berdosa, sebaiknya kalian mendatangi Nuh as, rasul Allah yang pertama
kali.”[19]
(Bukhari, 81, kitab Riqaq, 51, bab sifat surga dan neraka).
Ustadz Khoirullah berkata lagi :
Sifat Ilmu berta'aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan
yang mustahil dengan satu ta'aluq yaitu tanjiziy qodim artinya bahwa segala
perkara telah tersingkap bagi Allah pada zaman azali maka ta'aluq ilmu juga
dinamakan ta'aluq inkisyaf
Sifat sama` dan
bashor berta'aluq dengan segala yang maujud (ada) dengan ta'aluq inkisyaf
artinya segala yang maujud baik berupa zat ataupun suara tersingkap oleh sama
dan bashor hanya inkisyaf (tersingkapnya) zat dan suara oleh bashor tidak sama
dengan bashor setiap keduanya mempunyai jalur masing-masing.
Sifat kalam berta'aluq dengan yang wajib, yang jaiz
dan yang mustahil dengan ta'aluq dilalah artinya kalam niscaya kita akan paham
dari sifat tsb segala yang wajib yang jaiz dan yang mustahil.
Komentarku
Secara jujur saja , saya sendiri memahami
tauhid atau kalimat seperti itu sangat sulit , apalagi orang yang tiap harinya
tidak memperhatikan ajaran agama dan hanya sibuk kepada aktivitas bisnis atau
elektro . Sudah tentu akan tidak mudeng . Lebih baik kita kembali kepada
kesederhanaan dan ajaran tauhid seperti itu di tinggalkan saja
karena termasuk ajaran bid`ah yang menyesatkan . Kita kembali kepada hadis :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak
terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak [20]
Ustad Khorullah berkata lagi :
Syekh Ibrahim Allaqqani berkata dalam kitabnya Jauharatut Tauhid .
"setiap yang telah mencapai batasan taklif (dewasa, berakal, muslim), wajib menurut syariat mengetahui hal-hal yang wajib ada bagi Dzat Allah, yang jaiz dan yang mustahil dan seperti itu juga bagi Rasulnya, maka dengarkanlah"
"setiap yang telah mencapai batasan taklif (dewasa, berakal, muslim), wajib menurut syariat mengetahui hal-hal yang wajib ada bagi Dzat Allah, yang jaiz dan yang mustahil dan seperti itu juga bagi Rasulnya, maka dengarkanlah"
Komentarku
Untuk mengetahui hal yang mustahil dan jaiz bagi Allah sendiri ini
tiada dalil yang menerangkannya. Ia masalah baru dan lebih baik mempelajari
al quran atau hadis secara langsung. Apalagi hal yang mustahil , jaiz bagi
Rasul tambah tidak ada dalilnya. Ini ajaran yang tidak perlu diperhatikan.
Ustad Khorullah berkata lagi :
Ustad Khorullah berkata lagi :
Tetapi diwajibkan atas para wali mereka (yaitu orang tua dan seterusnya)
mengajarkan hal-hal yang bersifat dhoruriyyah yang wajib diketahui oleh semua
orang seperti nama Rasulullah, nama ayah dan ibunda beliau, tempat hijrahnya
dan wafatnya dan diantara yang harus diajarkan kepada mereka yaitu mengenal
Allah dengan aqaidah ahlussunnah wal jama'ah ini semua dan juga yang sepertinya
wajib diajarkan sebelum diajarkan shalat dan lainnya sebagaimana dijelaskan
dalam kitab Busyral Karim juga menukil dari pengarang kitab Tarsyih Mustafidin
Komentarku
Siapakah yang memerintah kita untuk mengethui nama ayah atau Ibu Rasulullah
r , bukankah ayah
Rasulullah r
termasuk mendapat nas masuk ke dalam Neraka sebagaimana ibunya .
Lihat hadis sbb:
ٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ أَيْنَ أَبِي
قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ *
Dari Anas ra , sesungguhnya seorang lelaki berkata :
Wahai Rasulullah ,dimanakah ayahku ? “
Rasulullah saw, bersabda : “ Di
Neraka “.
Ketika pulang, Rasulullah saw memanggilnya lalu bersabda : ”
Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di Neraka “. [21]
Hadis sahih .
Abu Hurairah ra berkata :
زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى
وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ
لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ
لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ *
Nabi Muhammad saw,
berziarah kekuburan ibunya ,lalu memangis dan orang disekitarnya juga
turut menangis . Beliau bersabda : “ Aku minta izin kepada
Tuhanku untuk memintakan ampun , tapi ditolak . Aku minta
izin untuk berziarah kepadanya , lalu di perkenankan . Berziarahlah
ke kubur ,ia bisa mengingatkan mati [22]
Hadis tentang Nabi berziarah ke kuburan ibunya sekalipun
di riwayatkan oleh Muslim , tapi saya masih meragukan karena ada perawi
bernama Yazid bin Kisan . Karena itu , Imam Bukhori tidak
meriwayatkan hadis tsb . Imam Muslim , Nasai , Ibnu Majah , Abu Dawud dan
Ahmad meriwayatkan hadis tsb melalui jalur Yazid bin Kisan . Bila
ada jalur lain , selain Yazid bin Kisan yang sahih , saya bisa
menerimanya . Untuk Yazid bin Kisan sendiri di golongkan oleh
Imam Bukhori sebagai perawi yang lemah . Ibnu Hibban memasukkanya dalam
perawi terpercaya . Ibnu Hajar mengatakan : Dia bisa di percaya
tapi sering keliru . Adz dzahabi menyatakan dia baik hadisnya . Abu
Ismail juga menyatakan : Dia boleh diterima riwayatnya bila benar dan
ditinggalkan bila keliru . [23]
ِ Ada hadis lagi :
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِوَدَّانَ قَالَ مَكَانَكُمْ
حَتَّى آتِيَكُمْ فَانْطَلَقَ ثُمَّ جَاءَنَا وَهُوَ سَقِيمٌ فَقَالَ إِنِّي
أَتَيْتُ قَبْرَ أُمِّ مُحَمَّدٍ فَسَأَلْتُ رَبِّي الشَّفَاعَةَ فَمَنَعَنِيهَا
Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya berkata : “ Aku keluar bersama Nabi
saw, sampai ke Waddan , beliau bersabda : Tetaplah di
tempatmu hingga aku datang kepadamu “. Rasul berangkat
lalu datang kepada kami dalam keadaan gerah ,lalu bersabda : “
Sesungguhnya aku datang kepada Ibu ku ( Ummu Muhammad ) , aku mohon kepada
Tuhanku agar bisa memberikan syafaat kepadanya , lalu di tolak . [24]
Secara kenyataan , saya belum menjumpai hadis yang menyatakan , nabi
pernah mendoakan untuk ayah dan ibunya dengan baik . Mengapa ibu dan
ayahnya tidak didoakan sama sekali . Pada hal beliau mustajab
doanya dan banyak musuhnya yang di ampuni kekeliruannya , apakah yang
menghalangi beliau untuk berdoa untuk keduanya ?
Bila saya katakan bahwa ayah Rasulullah SAW masuk Islam dan akan
masuk surga , saya tidak menjumpai dalilnya. Saya akan
menentang dalil yang sahih itu . Saya hawatir mengatakan sesuatu tanpa dalil .
Allah berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ
وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. [25]
Kita akan dituntut untuk mengetengahkan dalil bila
menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan hadis sahih . Allah berfirman
:
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا
تَخَيَّرُونَ
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu
membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu
sukai untukmu.[26]
Ada yang menyatakan saat itu saat fatrah .
Jadi nasib seseorang pada saat itu di masukkan ke neraka atau ke surga bukan
urusan kita , tapi terserah kepada Allah . Dalilnya :
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى
فَتْرَةٍ مِنَ الرُّسُلِ أَنْ تَقُولُوا مَا جَاءَنَا مِنْ بَشِيرٍ وَلاَ نَذِيرٍ
فَقَدْ جَاءَكُمْ بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami,
menjelaskan (syari`at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul,
agar kamu tidak mengatakan: “Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa
berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”. Sesungguhnya telah datang
kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.[27]
Komentarku
Ayat tersebut menjelaskan di saat fatrahpun Allah tetap
mengutus utusanNya untuk manusia . Setiap umat mesti ada orang yang
memberi peringatan . Allah berfirman :
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ
خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ(8)قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ
فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ
فِي ضَلاَلٍ كَبِيرٍ(9)وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا
فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ(10)فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا ِلأَصْحَابِ السَّعِيرِ
hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali
dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka
itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia)
seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Benar ada, sesungguhnya telah
datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan
kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di
dalam kesesatan yang besar”.Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan
atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.Mereka mengakui dosa mereka. Maka
kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.[28]
Saya belum menjumpai dalil yang menyatakan saat fatrah itu
saat bebas tanpa agama.Jadi orang boleh koropsi , menipu , menjambret , bunuh
orang tanpa dosa dan bisa di masukkan ke surga . Maksud saat fatrah
disini adalah saat kosong , tiada rasul yang diutus seperti saat antara
Nabi Isa dan Nabi Muhammad .
Bahkan Abd Muththolib sebagai kakek Rasulullah SAW sendiri juga bernasib
sama sebagaimana Abu Tholib karena ada hadis sbb:
Ketika Abu Tholib yang berjasa besar kepada Rasul
akan meninggal dunia , Rasul berkata kepada
nya :
أَيْ عَمِّ قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كَلِمَةً أُحَاجُّ بِهَا لَكَ
عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Wahai pamanku ! Katakanlah la ilaha illallah – suatu kalimat yang ku
gunakan untuk membelamu disisi Allah azza wajal
Lantas Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah yang berada
di sisinya berkata :
يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
Wahai Abu Tholib ! Apakah kamu tidak suka
terhadap agama Abdul muttholib ?
Tak hentinya mereka berkata kepada Abu Tholib . hingga Abu Tholib berkata
: “ Aku masih tetap mengikuti agama Abdul muttholib “.
Nabi saw, bersabda :
َلأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ
Sungguh aku akan memintakan ampun untukmu selama aku tidak di larang.
Lantas turunl;ah ayat :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ
يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun
(kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu
adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang
musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam.( At taubah 113)
Lantas turunlah ayat lagi
إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ
Sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberikan petunjuk kepada orang
yang kamu senangi .[29]
Dalam ayat tsb , Rasulullah SAW berkeinginan untuk memberikan
petunjuk kepada Abu Tholib tapi Abu Tholib tidak mau dan tetap berpegangan
kepada agama ayahnya, sudah tentu tempatnya di neraka sebagaimana hadis :
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ
تُوضَعُ فِي أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَةٌ يَغْلِي مِنْهَا دِمَاغُهُ
Sesungguhnya penduduk neraka yang teringan
siksaannya pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang di ujung jari dua tapak
kakinya terdapat bara dan otaknya mendidih .[30]
Abu Tholib termasuk orang yang mendapat siksaan teringan di neraka. Dalam
hal ini saya tidak punya dalil untuk mendukung Abu Tholib lalu saya berkata
bahwa Abu Tholib di surga dan sudah masuk Islam .
Ustad Khoirullah berkata :
syiah menganggap imam-imam mereka adalah ma'sum
selayaknya Nabi dan Rasul sedangkan ahlussunnah wal jamaa'ah hanya
memberikan predikat ma'sum kepada para Nabi dan Rasul saja selain mereka tidak.
Komentarku
. DR Sholahuddin dari Syi`ah mengatakan :
فَلَقَدْ رَوَى الْعَدِيْدُ مِنْ عُلَمَاءِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَكَذَلِكَ
الشِّيْعَةُ أَنَّ اْلوَسِيْلَةَ هُمُ اْلأَئِمَّةُ الْمَعْصُومِيْنَ مِنْ أَهْلِ
اْلبَيْتِ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Sungguh banyak kalangan ulama ahlus sunnah dan syi` ah
yang menyatakan wasilah adalah imam – imam yang ma`shum dari
kalangan ahlul bait as. [31]
Siapakah yang menyatakan Rasulullah r atau para rasul dan nabi lainnya ma`sum ,
itu gegabah yang nyata dan tiada hadis atau ayat yang menyatakan kema`suman
nabi dan rasul. Bila tidak punya dalil , lebih baik diam , ia lebih baik dari pada berkata sesuatu
lalu keliru yang akan menyesatkan dirinya dan orang banyak . Dan sudah banyak
orang yang di sesatkan oleh perkataan dan mereka juga telah berada di
bawah pusara.
Ajaran Nabi Ma`shum itu adalah ajaran saya dulu di sekolah atau di pondok
pesantren Salafi . Dan saya juga pernah mengajarkan seperti itu . Namun
bila mau jujur , dan tidak fanatik kepada ajaran leluhur atau ajaran
madzhab dan organisasi , maka tidak ada hadis atau al Quran yang menyatakan
bahwa para Rasul itu ma`shum .
Sebab Rasulullah SAW sendiri juga pernah melakukan perbuatan dosa
sebagaimana ayat :
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ
وَمَثْوَاكُمْ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min,
laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat
tinggalmu.[32]
لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan
yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu
kepada jalan yang lurus,[33]
Rasulullah SAW bersabda :
. وَاللهِ إِنِّي َلأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي
الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Demi Allah ! Sesungguhnya aku minta ampun
kepada Allah dan bertaubat kepadaNyadalam sehari tujuh puluh
Hadis ini menunjukkan tiada orang yang suci , atau Nabi
maksum dan sama sekali tidak melakukan dosa. Pendapat tentang nabi
makshum sekedar olah pikir manusia yang tidak bersandar
kepada hadis sahih. Bahkan al Qur`an dan hadis tidak membenarkannya
.
Malah ada hadis lagi :
عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ صَلَّى حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا
وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
فَقَالَ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا *
Dari Al Mughirah bin Syu`bah berkata: Sesungguhnya Nabi saw melakukan salat
sehingga dua tapak kakinya bengkak,lalu di katakan kepadanya : “
Kamu berbuat sedemikian , dan sungguh Allah telah mengampun dosamu yang telah
lewat dan akan datang ? “.Rasulullah saw, menjawab : “ Bukankah aku menjadi
hamba yang bersukur “. [35]
Ustad Khoirullah juga berkata :
Mu’tazilah beranggapan bahwa Allah ada dimana mana, dan maashiy Muujibah
lilkhuluud.
Komentarku :
Mana dalilnya bahwa Allah di Mexiko , Alaska , kopenhagen , Sulawesi ,
Medan dan Menado. Tiada dalilnya , ia sekedar lelucon masa silam atau
kekeliruan orang awam yang berpendapat tanpa merujuk ilmu hadis atau al Quran .
Al quran telah menjelaskan Allah di atas arasy, atau di atas dan inilah
penjelasan yang jelas benarnya dan tidak perlu lagi untuk mengikuti kekeliruan
orang .
. Rasulullah r bersabda :
أَلاَ تَأْمَنُونِي وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Apakah kamu tidak percaya kepadaku sedang aku terpercaya dikalangan
penduduk langit ( Hadis sahih )
Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ فِي اللَّيْلِ سَاعَةً تُفْتَحُ فِيهَا
أَبْوَابُ السَّمَاءِ يُنَادِي مُنَادٍ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ هَلْ مِنْ
دَاعٍ فَأَسْتَجِيبَ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ قَالاَ جَمِيعًا
وَإِنَّ دَاوُدَ خَرَجَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ لاَ يَسْأَلُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
أَحَدٌ شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ سَاحِرًا أَوْ عَشَّارًا
فَدَعَا كِلاَبٌ بِقُرْقُورٍ فَرَكِبَ فِيهِ وَانْحَدَرَ إِلَى ابْنِ عَامِرٍ
فَقَالَ دُونَكَ عَمَلَكَ
Sesungguhya di waktu malam terdapat masa yang pintu – pintu langit
di buka , lalu ada malaikat yang mengumumkan : “ Apakah ada orang yang
mengundang : “ Adakah orang yang minta , lalu ku beri , adakah orang yang
berdoa lantas ku kabulkan , adakah orang yang minta ampun lalu ku ampun
Sesungguhnya pada suatu
malam Nabi Dawud as keluar lalu berkata : Allah azza wajal
akan memberi kepada setiap orang yang meminta kecuali ahli sihir , tukang
penarik pajak , lalu Kilab memanggil tukang perahu , lalu naik dan
berhenti pada Ibnu Amir dan berkata : “ Kerjakanlah tugasmu lagi “[36]
Dua hadis tsb menerangkan bahwa Allah berada di atas langit.
[6] Lihat Tafsir Al
Baidhowi 470/2. Qurthubi 159/4. Addurul mantsur / 289/2. Abus suud 206/3. Al
baghowi 333/1. Fathul qadir 370/1. Kasyfud dhunun 1039/1. Annasafi 355/1.
Ruhul maani 68/8. HR Abu D awud 3980. Tirmidzi / Iman /25064. Ibnu
Majah /3981. Ahmad Baqi musnad muktsirin /8046.Dalam riwayat lain di sebut ,
golongan yang selamat adalah al jamaah. Penyusun kitab Misbahuz zujajah berkata
: Sanad hadis sahih , perawi – perawinya terpercaya. Abu Ya`la Al
maushili meriwayatkannya.Lihat misbahuz zujajah 3041. Ia juga di
riwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya 6138. Imam Tirmidzi
menyatakan hadis tsb hasan sahih
[19] Allu`lu` wal
marjan 74/1 Al albani berkata : sahih , lihat di kitab karyanya dhilalul
jannati 74/2
[20] HR Bukhori / Salat /
2499. Muslim / Aqdliah / 3242. Abu dawud/Sunnah / 3990. Ibnu Majah / Muqaddimah
/14. Ahmad / 73,146,180,240,206,270/6
[24] HR Ahmad ,
menurut beliau hadis tersebut sahih , tapi sebagian ulama`
menyatakan lemah karena perawi bernama Ayyub bin Jabir
[29] HR Bukhori / Janaiz /
1360. Manaqib / 3884. Tafsir / 4675. Muslim / Iman / 24 . Nasai / Janaiz
/ 2035.
[30] HR
Bukhori / Raqaq / 6561. Muslim /iman /212 Sifat Jahannam / 2604.
Tirmidzi / Sifat Jahannam / 2604. Ahmad / Musnad kufiyin / 17923.
32
[34] HR
Bukhori/Daawat/ 6307. Tirmizi/Tafsir/3259. Ibnu Majah/ Adab /3816. Ahmad / Baqi
musnad muksirin / 7734.
[36] Hanya Imam Ahmad yang meriwayatkannya / 17453/Musnad
syamiyin . Namun sanadnya terdapat Ali bin Zaid yang
lemah , Al Hasan yang suka menyelinapkan perawi lemah dan
memursalkannya
lanjutkan...mondok dimana pak.
BalasHapusMondok di LIPIA...hehe, dasar wahabi, ahlubid,ah dhalalah
BalasHapusMau nyesatin orang aja dgn tulisannya, yg diplintat plintut
BalasHapusMau nyesatin orang aja dgn tulisannya, yg diplintat plintut
BalasHapusMondok di LIPIA...hehe, dasar wahabi, ahlubid,ah dhalalah
BalasHapusBarang siapa yn mengenal sipat allah maka ia adalah seorang insan yang kenal dengan tuhanya ,,,,,,,,,siat tauhid 20 wajib bagi kita mengetahuinya sebagay kesaksian jiwa hamba tentang keberadaan tuhanya......
BalasHapusNtar nte kalo mati.. terus dikuburin..ketika ditanya malaikat Rokib Atid ..manrrobbukaa..bkn nte jawab...malahan.nte tanya balik dong malaikat dalilnya mana ..
BalasHapuskenapa cuma 20, padahal asma Alloh sampai 99, diantara yang 99, Alloh maha menyempitkan, maha merendahkan, saya hanya bingung dipolitisir aliran2 diluar Qur'an Hadits... mohon pencerahan !
BalasHapus