"Bismillahirrahmanirrahim"
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam
QS Al Maa'idah :3
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus
asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang."
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Al-Baqarah: 208,
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah
kalian kedalam Islam secara keseluruhan.” Ayat ini jelas-jelas
memerintahkan kita semua yang mengaku beriman untuk masuk kedalam Islam secara
keseluruhan (kaaffah), tidak setengah-setengah."
Islam adalah agama yang sempurna. Hanya saja kesempurnaan Islam
ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita pun melaksanakannya
secara sempurna. Jika kita hanya melaksanakan Islam secara setengah-setengah,
separuh-separuh, atau sebagiannya saja, maka kita tidak akan bisa merasakan
kesempurnaan Islam itu sendiri. Kita hanya akan bisa merasakan sebagian dari
kesempurnaan itu sendiri. Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi
muslim yang seutuhnya jika kita masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Jika
kita masuk kedalam Islam secara setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim
yang setengah-setengah.
Banyak dari kita telah
berlaku tidak adil terhadap Islam. Pada saat kita menerapkan sistem hidup yang
tidak islami lalu mendapatkan masalah, kita berteriak-teriak menuntut agar
Islam memberikan solusi. Sebetulnya ini sikap yang tidak konsisten. Semestinya,
Islam layak kita tuntut memberikan solusi jika Islam itu sendiri yang
memunculkan masalah.
Jika Islam diterapkan secara kaaffah, niscaya akan tercipta
harmoni dalam kehidupan karena Islam adalah agama yang selaras dengan fitrah
manusia, dan selaras dengan sunnatullah. Yang demikian ini karena Islam adalah
agama yang berasal dari Dzat yang menciptakan manusia, kehidupan, dan alam
semesta semuanya.
Islam Perpaduan antara
Hukum dan Akhlaq :
Islam bukanlah agama yang berisi kumpulan hukum yang kaku.
Sebaliknya, Islam sangat mengedepankan kemuliaan akhlaq. Bahkan, Islam
memandang hukum dan akhlaq sebagai dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Buktinya, segala bentuk ibadah dalam Islam pasti memiliki orientasi
akhlaq. Sholat, misalnya, dilakukan untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan
munkar. Zakat ditunaikan untuk menyucikan harta dan jiwa. Puasa dilakukan untuk
mengendalikan nafsu dalam jiwa. Haji dilakukan untuk melatih diri berkorban,
menjauhi perkataan yang buruk dan menjauhi kebiasaan berbantah-bantahan. Tidak
ada satupun bentuk ibadah kecuali bertujuan untuk meraih kesempurnaan akhlaq.
Tidak heran jika Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya aku ini diutus hanya untuk
menyempurnakan akhlaq yang mulia.”
Islam Perpaduan antara
Kemuliaan dan Kasih Sayang
Kemuliaan (‘izzah) pada dasarnya hanyalah milik Allah semata.
Hanya saja, Allah kemudian juga memberikan kemuliaan tersebut kepada para
rasul-Nya dan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dan kita diperintahkan untuk
menjaga kemuliaan kita di hadapan orang-orang yang ingkar kepada-Nya, dengan
cara bersikap tegas – bukan keras atau kasar – kepada mereka. Namun pada saat
yang sama, Allah memerintahkan kita untuk saling berendah hati dan berkasih
sayang terhadap sesama mukmin. Ini tidak berarti bahwa Islam mengajarkan kita
untuk tidak mengasihi non muslim. Bahkan sebaliknya, Islam mendeklarasikan diri
sebagai rahmatan lil ’alamin. Artinya, Islam adalah rahmat bagi semua manusia,
baik muslim mapun non muslim, bahkan bagi binatang, tumbuhan, dan alam semesta
seluruhnya.
Islam Perpaduan antara
Ilmu dan Amal :
Islam memandang bahwa ilmu sangatlah penting, karena ilmu akan
mengarahkan kita pada amal yang benar. Amal tanpa didasari dengan ilmu besar
kemungkinan akan salah, menyimpang, dan bahkan menimbulkan mudharat dan
kerusakan. Karena sedemikian utamanya ilmu itulah, Allah pun mengangkat derajat
orang-orang mukmin yang berilmu beberapa derajat. Dan Rasulullah juga
mewajibkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu sepanjang hayat, mulai dari
buaian sampai masuk ke liang lahat. Namun ilmu saja tanpa amal sama dengan
omong kosong. Islam memandang bahwa ilmu mesti membuahkan amal shalih. Dan
kelak pada Hari Pengadilan, Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap orang
yang memiliki ilmu. Islam juga membenci orang-orang yang hanya berbicara tetapi
tidak mau berbuat. ” Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang
tidak kalian perbuat. Amatlah besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian
mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS Ash-Shaff: 2-3)
Islam Perpaduan antara
Kerja dan Harapan :
Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras, dan mencela
orang yang hanya duduk berdoa di masjid agar uang turun dari langit sedangkan
ia malas bekerja. Namun Islam juga memerintahkan agar kita selalu berdoa pada
saat kita bekerja. Ketika kita berdoa, kita berharap kepada Allah. Kita pun
diperintahkan untuk senantiasa optimis ketika berdoa. Inilah Islam yang
memerintahkan keseimbangan antara berusaha dan berdoa, antara kerja dan
harapan.
Islam Perpaduan antara
Dzikir dan Fikir :
Di akhir QS Ali ’Imran, Allah mendeskripsikan ulul albab sebagai
berikut: “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Demikianlah Islam, yang senantiasa memerintahkan keseimbangan antara dzikir dan
fikir, antara hati dan otak, antara imtaq (keimanan dan ketaqwaan) dan iptek
(ilmu pengetahuan dan teknologi).
Islam adalah Negara
Sekaligus Ibadah :
Islam menyadari bahwa negara (Daulah) dengan berbagai bagiannya
– seperti politik, hukum, ekonomi, system moniter, pertahanan dan keamanan, pengelolaan
sumber daya alam, pendidikan,kehidupan sosial dan budayanya – sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam tidak mengenal pemisahan
antara Negara (Daulah) dan agama. Islam tidak menginginkan negara dipimpin oleh
orang-orang yang tidak beragama dan dijalankan ke arah yang bertentangan dengan
agama. Sebaliknya, Islam menginginkan agar negara bisa mengkondisikan
warganegaranya untuk taat beragama. Islam bukanlah agama yang hanya
dipraktekkan di masjid-masjid saja, namun juga menjadi panduan dalam mewujudkan
segenap kemaslahatan umat. Islam bukan hanya melakukan sholat dan dzikir saja,
namun juga kepemimpinan yang adil serta pemerintahan yang bertaqwa , bersih dan
cakap.
Islam adalah Konsep
Sekaligus Da’wah :
Konsep Islam yang sempurna tidak akan bisa kita implementasikan
dalam kehidupan tanpa adanya da’wah. Kita semua tahu bahwa konsep agama ini
adalah haq (benar), namun tidak sedikit orang-orang yang senantiasa berusaha
menghalangi tegaknya kebenaran tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan da’wah
dalam memperjuangkan dan membumikan konsep Islam di muka bumi ini. Dibutuhkan
kekuatan agar kebenaran yang termaktub dalam kitab suci bisa benar-benar
terwujud dalam kehidupan. Jika tidak, niscaya konsep yang ada dalam kitab suci
selamanya hanya akan menjadi tulisan diatas kertas atau lantunan kata yang
hanya diucapkan.
Demikianlah kira-kira gambaran kesempurnaan Islam, yang mengatur
segala sisi kehidupan manusia dengan begitu indahnya, untuk mengantarkan manusia
pada kebahagiaan yang hakiki di dunia dan di akhirat. Dan jika kita ingin
merasakan kesempurnaan Islam, tidak ada jalan lain kecuali ber-Islam secara
kaaffah, masuk kedalam Islam secara keseluruhan, seluas ajaran Islam itu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar